Penyuluh

Mendudukkan Makna Kata Dîn dan Religion

Kerancuan dan kekeliruan tentang cara mendefinisi dan memaknai agama akan berpengaruh kepada cara berpikir dan boleh jadi salah paham akan sesuatu itu. Agama di dalam bahasa Indonesia, Inggris dan Arab mempunyai definisi dan konsep yang berbeda antara satu dengan yang lain.

Tulisan ini akan mengurai makna agama dalam tiga kontek tersebut. Dengan demikian pembaca diharapkan mampu membandingkan dari beberapa definisi yang akan dijelaskan selanjutnya.

Pertama harus didudukkan dahulu pengertian agama dalam bahasa Indonesia. Secara etimologi, agama berasal dari bahasa Sansekerta (a) yang artinya tidak dan (gama) yang berarti rusak atau kacau. Karenanya, agama artinya tidak rusak dan kacau. Sehingga agama mempunyai makna yang mempuyai pengikut jauh dari kekacaun dan kerusakan1. Dalam kurun waktu berlangsung, pengertian agama diatas berubah menjadi jalan.

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, agama adalah kata benda yang berarti ajaran. Maksudnya, agama adalah sistem yang mengatur, keimanan (kepercayaan) kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, tata kaidah yang mengatur pergaulan manusia dengan lingkungan kepercayaan tersebut.2 Kurang lebih demikian pengertian agama dalam bahasa Indonesia.

Selanjutnya, makna agama dalam bahasa Inggris. Lafal agama adalah terjemahan harfiah dari “religion” yang diartikan; a strong belief in a supranatural power or powers that control human destiny, [keyakinan yang kuat akan kekuatan supranatual yang dapat mengontrol nasip/tujuan manusia]. An institution to express belief in a devine power [institusi yang mengekspresikan kekuatan keyakinan tentang ketuhanan].

Di dalam Cambridge Advanced Learner’s Dictionary, religion di terjemahkan sebagai, the belief in and worship of a god or gods or any such system of belief and worship. Kemudian, an activity which someone is extremely enthusiastic about and does regularly, football is religion for these people.3

Adapun definisi ‘religion’ yang diberikan Oxford Advanced Learner’s Dictionary tidak jauh beda dengan definisi yang diberikan Cambridge Advanced Learner’s Dictionary. Hanya saja, definisi dalam Oxford menambahkan satu penambahan yaitu; one of the system of faith thatare based on the belief in the existence of pertcular God or gods (the Jewish religion, Christianity, Islam and other world religions the law states that everyones has the right to practice their own religion).4

Artinya; salah satu sistem kepercayaan (keimanan) berdasarkan keyakinan terhadap eksistensi atau sifat-sifat khas Tuhan/Tuhan-tuhan). Agama Yahudi, Kristen, Islam dan agama-agama lain di dunia, hukum negara menyatakan bahwa setiap orang mempunyai hak untuk mempraktikkan ajaran agama (keyakinan) yang dianutnya.

Pengertian lain menurut Encyclopedia of World Religions, bahwa religion in all its forms, implies a relationship between human beings and super human powers which are believed to affect human affairs.5 Agama dalam segala bentuknya mengandung makna hubungan antara manusia dan kekuatan super yang diyakini mempengaruhi urusan manusia. Demikian definisi agama dalam literature Inggris.

Yang terakhir, akan dikemukakan definisi agama dalam bahasa Arab. Agama diterjemahkan dari kata “al-dîn” akar kata dari al-dîn adalah dana yang memiliki beberapa arti, “danatu” bermakna “malakahu” (memilikinya), “wahakamahu” (berkuasa atasnya),

Kemudian “wa sasahu” (mengaturnya), “wa dabbarahu” (mengordisasi), “wa qawarahu” (memaksanya), “wa hasabahu” (menghitungnya), “wa qada fi sya’nihi” (memutusnkan dalam urusannya), “wajazahu” (memberi imbalan), “wa kafa’ahu” (memberi apresiasi).6

Ibnu Manzur seperti yang di kutib Hamid Fahmy Zarkasyi, dalam kamus Lisân al’Arab memaknai kata “dîn” dalam empat bagian. Pertama, bermakna hukum, kuasa, tunduk, mengatur, dan perhitungan (al-hukm wa siyâsat al-umûr wa al-qahr wa al-tadbîr wa al-muhâzasah). Kedua, dîn berarti ketertundukan, taat, pengabdian, tunduk (al-taskîrr, wa al-taskhîr, wa al-itâ’at wa al-khudû).

Ketiga, dîn bermakna pembalasan, perhitungan, dan ganjaran (al-jazâ’ wa al-hisâb wa al-mukafâ’ah). Keempat, dîn bermakna akidah (al-I’tiqâd). Dîn dalam pandangan ini adalah jalan atau syarat yang dilaksanakan oleh seseorang.7 Jika ditelaah, istilah dîn tersembunyi suatu sistem kehidupan yang teratur berdasarkan hukum dan keadilan.

Karenanya, ketika dîn (agama) Allah yang dimaksud d sini bernama Islam artinya telah disempurnakan dan dilaksanakan di suatu tempat, yang di sebut Madinah. Dari akar kata Dîn dan madînah ini lalu terbentuk akar kata baru madana yang berarti membangun, mendirikan kota, memajukan, memurnikan, dan memartabatkan.8

Dengan demikian, definisi agama secara terminologi (Indonesia, Inggris dan Arab) adalah makna yang di dalamnya (pengikut dari agama) mempunyai keyakinan atau kepercayaan yang kuat atas eksistensi Tuhan. Tuhan yang mengatur sistem kehidupan berdasarkan hukum dan keadilan sehingga jauh dari kekacauan dan kerusakan.

Wallahu’alam bis showaab

  1. M. Isro’ul Laili, Islam dan Agama Semua Nabi (Kajian Tematik Ayat Al-Qur’an) Jurnal Al-Yasini. Vol 3. No, 1. Mei 2028. Hal, 72-73
  2. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008). Lihat Agama hal, 18
  3. Cambridge Advanced learner’s Dictionary, digital Dictionary Third Edition, (Cambridge University Press, 2008)
  4. Jonathan Crowther (ed), Oxford Advanced Learner’s Dictionary (Now York: Oxford University Press, 2010), 1224. Lebih lengkap baca M. Kholid Muslih, et. al. Worlview Islam: Pembahasan… 65-70
  5. Encyclopedia of World Religions: Judaism, Christianity, Islam, Buddhism, Zen, Hinduism, Prehistoric &Primitive Religions, (London: Octopus Books Limited, 1975), 183
  6. M. Kholid Muslih, et. al. Worldview Islam: Pembahasan… 66
  7. Ibnu Manzur, Lisân al’Arab, jilid 13, (Beirut: Dâr Sâdir, t.th), 170-171. Pembahasan tentang maka dîn lebih lengkap dijabarkan oleh Hamid Fahmy Zarkasyi “Tamaddun sebagai Konsep Peradaban Islam” dalam (Tsaqafah Jurnal Peradaban Islam, Vol. II, No. I, Mei 2015), Ponorogo: Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor. Hal. 6
  8. Ibid, 402

Related posts

Profil Nomine Penyuluh Award tingkat Nasional 2023

Sofian Hadi

Bantahan terhadap Teori Agama (Totem) Emile Durkheim

Sofian Hadi

Dakwah Penyuluh Agama Islam

Sofian Hadi

Dakwah Penyuluh Agama Islam

Sofian Hadi

Pelatihan Proses Pendamping Produk Halal (P3H): Cordova Halal Centre Sumbawa Barat

Sofian Hadi

Penyuluh: Meluruskan Paham “Miring” Pluralisme Agama [1]

Sofian Hadi

Leave a Comment

error: Content is protected !!