Opini

Berbagi Senyum Menebar Kagum

“Dakwah di pedesaan tidak boleh berhenti”. Kurang lebih itulah ungkapan Pak Parni Hadi setelah mendengar laporang dari Ustadz. Umar Sanusi selaku pimpinan Corps Dakwah Pedesaan (CDP) dan beberapa anggota lainnya. Pak Parni kembali bertanya. “Berapa honor mereka per Bulan?” Tandasnya penuh rasa penasaran.

“Masing-masing mereka menerima Rp. 6000 setiap bulannya Pak” balas anggota CDP. “Saya malu, mohon maaf sepulang dari Yogyakarta ini saya akan membuat sesuatu untuk teman-teman CDP” ungkap pak Parni Hadi dengan semangat tertantang.

Tepatnya, 2 Juli 1993 Harian umum Republika dengan tajuk “Dompet Dhuafa” dibuka. Tanpa diduga 11 orang donatur terpampang namanya di kolom kecil tersebut dengan dana Rp. 425.000 terkumpul. Peristiwa ini kemudian diperingati sebagai hari lahirnya Dompet Dhuafa, lembaga filantropi Amil Zakat Nasional yang terus komit melayani dan menebar senyum bagi yang membutuhkan khususnya dan di daerah-daerah pedesaan di seluruh Indonesia.

Dakwah memang tidak boleh berhenti, sekalipun demikian peran da’i yang mengemban amanah umat untuk mengajarkan ilmu juga harus diperhatikan. Mengingat dakwah di daerah pedesaan atau pelosok memnbutuhkan energi lebih. Tidak mudah menjadi da’i di tempat terpencil dan terpinggir. Kesiapan mental, dan penguasaan ilmu pengetahuan haruslah mumpuni.

Kehadiran Dompet Dhuafa sebagai wadah untuk membantu para da’i pedesaan sekaligus menebar kebaikan dan pemberdayaan masyarakat miskin yang membutuhkan uluran tangan. Sudah 31 tahun kiprah Dompet Dhuafa di Nusantara. Berbagai program dakwah dan berbagi bagi yang membutuhkan telah ditunaikan. Kehadirannya di tengah-tengah masyarakat papa laksana oase di tengah padang sahara.

“Pemberdayaan masyarakat miskin tidak bisa setengah hati. Harus maksiamal. Mereka butuh uluran tangan dari para dermawan” Demikian cerita teman yang saya hubungi di Serang, Banten. Bantuan yang didapatkan sangat membantu keluarga dan studinya di Perguruan Tinggi.

Hingga saat ini, Dompet Dhuafa semakin melebarkan jangkauan dengan keragaman program peduli sesama. Dengan program berbagi senyum untuk fakir miskin, keluarga kurang mampu, santunan anak yatim, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan ekonomi kampus, bahkan bantuan Beasiswa pendidikan diberikan bagi mereka yang tinggal di tempat termarginal dan memiliki background ekonomi rendah namun berprestasi dalam dunia akademis.

Tentunya, kesenjangan pertumbuhan ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat pinggiran dipelosok negeri ini menjadi target utama program Dompet Dhuafa. Apalagi, melihat saat ini, kondisi ekonomi di tengah masyarakat kecil begitu sulit untuk dihentaskan. Masayarakat pinnggiran benar-benar harus berusaha survive (bertahan) dari hempitan ekonomi yang kian hari kian menjerat.

Saat ini, masyarakat yang hidup dibawah himpitan ekonomi, butuh aksi nyata dari lembaga-lembaga penyalur bantuan dan Dompet Dhuafa hadir di tengah-tengah mereka untuk berbagi senyum menebar kagum. Aksi nyata yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa mampu memberikan harapan bahagia di tengah mereka. Khususnya kepada keluarga miskin dan kurang mampu yang mempunyai anak dan statusnya sebagai mahasiswa yang studi di beberapa Perguruan Tinggi.

Peluang itu kemudian dijadikan Dompet Dhuafa sebagai program unggulan, dengan memberikan bantuan berupa Beasiswa untuk menunjang studi dalam bidang pendidikan dan modal usaha. Beberapa Perguruan Tinggi Nasional mitra Dhompet Dhuafa juga merasakan dampak positif dari program tersebut sehingga menciptakan ekonimi kreatif yang dikelola oleh para mahasiswa di kampus-kampus mitra. Silakan akses https://www.dompetdhuafa.org/ untuk melihat kegiatan.

Kerja keras, kerja cerdas, dan utamanya kerja ikhas, benar-benar menjadikan Dompet Dhuafa sebagai lembaga filantropi dan lembaga Amil Zakat Nasional yang dipercaya umat. Lima program unggulan dalam usaha mengentaskan kemiskinan benar-benar dijalankan. Adapun ke 5 (Lima) pilar program unggulan Dompet Dhuafa adalah; Pertama, pelayanan kesehatan. Kedua, Pemberdayaan ekonomi. Ketiga, bantuan pendidikan. Keempat, kegiatan sosial dan kelima, program dakwah dan budaya.

Terlaksananya program-program Dompet Dhuafa tentunya karena cita-cita luhur pendirinya, niat baik untuk berbagi dan membantu orang-orang yang kurang mampu di pelosok pedesaan agar mempunyai harapan hidup di masa depan.

Selamat Milad ke-31 tahun Dompet Dhuafa. Semoga tidak bosan menebar kebaikan bagi yang membutuhkan

#Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba yang diselenggarakan oleh “Dompet Dhuafa” Melayani Masyarakat

Related posts

Tantangan Pemikiran Islam: Sebuah Tinjauan Primordial

Sofian Hadi

Bahaya Laten Narkoba

Sofian Hadi

Kriteria Pemimpin Masa Depan (Telaah Jiwa Kepemimpinan Muslim)

Sofian Hadi

Kearifan Lokal (Local Wisdom) Taliwang, Quo-Vadis? Bagian Satu

Sofian Hadi

Mengenang Tragedi dan Tirani Muslim Rohingya

Sofian Hadi

Ironi Perubahan Iklim: Mampukah Kita Bertahan?

Sofian Hadi

Leave a Comment

error: Content is protected !!