Ayu Utami atau nama lengkapnya Justina Ayu Utami. Dialah yang menulis kata pengantar buku Catatan Pinggir ke-10 Gunawan Muhammad (Jurnalis Senior Majalah Tempo). Ayu Utami mengambil judul ‘Bahasa yang Tak Pernah Usai‘. Ia menggambarkan sosok Gunawan Muhammad dengan kata ‘Paradoks Bahasa’.
Dikatakan paradoks bahasa sebab catatan pinggir (caping) adalah catatan terpisah yang ditulis berantai setiap pekannya yang tidak relate dari judul sebelumnya. Caping menjadi sebuah robekan yang indah dan lembaran berita nan taat-aturan dan disiplin kesusasteraan.
Caping bagi Ayu, tak ubahnya renungan intelektual mingguan yang menumpang pada rutinitas berita. Di dalam caping menampung renungan dari sebuah buku, film, tokoh, misteri, aktor, penghianat, pahlawan dan apapun itu dikemas urut, runut kadang meletup-letup.
Sebuah pertanyaan retoris bagi Ayu, apakah itu adalah gaya bertutur? Tidak. Kita tidak membayangkan ‘gaya bertutur’ sebagai kemasan untuk dipilih atau ditukar untuk memaket pemikiran, jawabannya tidak. Karenanya menurut Ayu bahasa itu menakjubkan sekaligus mengerikan.
Ayu Utami menutup kata pengantarnya dengan puisi tentang Chairil Anwar, 1 Mei 2011
“Saya tahu , penyair selalu mati direduksi orang ramai. Tapi agaknya puisinya selalu bisa membebeskan diri”
Sudah tahu jawabannya kan sobat Batuter..