Hikmah

“Nikmatnya Berbuka di Pulau Seribu Masjid”

Tidak kami duga kalau Bis Damri yang akan kami gunakan dari terminal Taliwang menuju Mataram akan berangkat secepat itu. Sementara jadwal keberangkatan Bis biasanya pukul 9 pagi. Aku pun bergegas mempersiapkan barang dan semua perlengkapan untuk menginap beberapa hari di Mataram. Penanggung jawab tiket sebelumnya sudah menghubungiku dan salah seorang temanku, Almus. Dalam hatiku bergumam; “Kenapa Bisnya berangkat pukul 8 pagi? Padahal jadwal keberangkatanya jam 9 teng.” Tanpa berfikir panjang, aku memutuskan untuk menghubungi Almus.

“Assalamualaikum.. Almus! Ternyata Bisnya sudah berangkat menuju Mataram, kita telat!” Dengan nada berat aku berbicara melalui Hpku.

“Waalaikumsalam,, Hadi, yah. Aku juga barusan dihubungi oleh penaggung jawab tiket, bahwa Bis akan start lebih awal. Tapi tenang saja, kita ke Mataram dengan Sepeda Motor, Aku jemput sebentar lagi yaa.. Assalmualaikum” Almus langsung menutup Hpnya. Ternyata Almus memang tidak mau repot dengan urusan Bis itu. Akhirnya akupun kembali sumrigah.

Tepat pukul 9 pagi kami berangkat dengan sepeda mtor menuju Mataram. Kami sudah tidak sabar ingin sampai disana. Certa dari teman yang kuliah disana memang terdengar menarik. Katanya Acara Semarak Khazanah Ramadhan banyak door prizenya. Aku melihat langit cerah dan terang. Bagi kami perjalanan hari itu sedikit  mengoyak perut karena kami sedang berpuasa. Perjalanan yang harus ditempuh dari Taliwang, Sumbawa Barat ke Lombok-Mataram kurang lebih 7 jam perjalanan atau paling lambat 8 jam perjalanan, jika ditempuh tidak dalam keadaan terburu-buru. Aku melihat Almus mengendarai motor sepedanya dengan santai. Sepertinya ia tidak mau tergesa-gesa dan ia sangat menikmati perjalanan panjang itu.

Perjalanan kami menuju Mataram untuk mengikuti beberapa pameran dan acara Pesona Khazanah Ramadahan di Pulau Lombok 2017 tepatnya di Islamic Center Mataram. Semenjak kegiatan Ini dibuka pada bulan Mei lalu sampai dengan bulan Juni, begitu banyak masyarakat lalu-lalang hilir-mudik memadati Stand-stand yang di jejer di beberapa lokasi di Islamic Center. Silakan buka kunjungi link ini untuk informasinya,   Seperti itulah cerita yang selalu diberitakan di Stasiun TV okal Nusa Tenggara Barat. Begitu ramai dan padat aktivitas yang di selenggarakan oleh panitia Pesona Ramdhan di Islamic Center tersebut. Berhubung kami sedang tidak ada kagiatan, maka kami datang mengunjungi tempat tersebut. Dan sekarang waktunya kami akan merasakan keindahan Kota yang menjadi Pusat perekonomian di Nusa Tenggara Barat yaitu Kota Mataram. Selain itu Pesona Ramadhan tahun ini di liput oleh koran besar nasional. Bisa dilihat disini

Perjalanan kami akhrinya sampai di Pelabuhan Poto Tano Taliwang. Setelah membeli tiket dan mengantri beberapa saat. Kami langsung naik kapal dengan nama Wicitra Dharma. Kapal ini lumayan cepat karena butuh 3 jam berlayar dari Pelabuhan Tano Taliwang menuju Pelabuhan Kayangan Lombok Timur. Kapal yang kami tumpangi akhirnya menyandar di Kayangan sekitar pukul 11 lebih sepuluh menit. Setelah itu lami langsung melanjutkan perjalanan ke Mataram dengan kecepatan sedang. Lumayan melelahkan, akan tetapi Almus tetap tidak mau digantikan posisinya menjadi rider. Ia nampak berusaha menahan lelah dan lapar karena puasa.

Setelah menempuh perjalana yang lumayan yang melelahkan, sampailah kami di Mataram. Kota yang menaungi 8 Kabupaten dan 2 Kota Madya. Delapan Kabupaten tersebut masing-masing terletak di wilayah yang berbeda-beda, akan tetapi jauhnya wiayah tidak membuat persatuan masyarakat di Kabupaten dan Kota itu jauh. Kabupaten-kabupaten yang ada di Nusa Tenggara Barat mempunyai nama yang unik-unik; 1. Kabupaten Bima, yang berpusat di Woha. 2. Kabupaten Bima pusat pemerintahannya di Dompu 3. Kabupaten Lombok Barat pusat pemerintahannya di Gerung. 4. Kabupaten Lombok Tengah pusat pemerintahannya di Praya. 5. Kabupaten Lombok  Timur, Pusat Pemerintahannya di Selong. 6. Kabupaten Lombok Utara, Pusat pemerintahannya di Tanjung. 7. Kabupaten Sumbawa, pusat kegiatannya di Sumbawa Besar. Terakhir, Kabupaten Sumbawa Barat, Pusat pemerintahannya di Taliwang. Semetara kota Madya hanya Kota Mataram dan Kota Bima. Untuk lebih lengkapnya silakan di lihat di alamt link ini

Kami sangat bersyukur telah selamat dan sampai di tujuan. Kami tiba kira-kira pukul 3 lebih lima belas menit. Perjalanan yang cukup menguras tenaga. Namun sangat asik. Setelah itu, kami langsung menuju Masjid Islamic Center Mataram dan melihat begitu ramai dengan kegiatan yang menarik. Memanah, Diskusi Ilmiah, Pameran pedang Nabi, Bazar Buku sampai menu berbagi ta’jil. 

Selepas melaksanakan shalat Asar kami langsung berjalan keliling area Masjid Islamic Center. Terlihat begitu banyak ornag berlalu lalang dengan berbagai aktivitas yang diikuti. Nampak juga kami lihat ada beberapa tamu dari luar pulau Lombok ikut larut dalam semarak kegiatan tersebut. Nampak bule dengan kopiahnya, dan tourist perempuan menutup kepala dengan jilbab. Mungkin mereka telah masuk agama Islam. Kami sangat senang sekali dengan pemandangan ramai dan penuh kekeluargaandan persaudaraan tersebut.

Tidak lama setelah kami lelah keliling dari stand satu ke bazar yang lain. Terdengar sura Adzan magrib menggema. Waktunya berbuka telah tiba, kami akhirnya mengantri menerima takjil gratis untuk berbuka puasa. Lelah dan letih akhirnya tersirami oleh kesejukan dan keberkahan tempat kami berbuka yaitu di Pulau Seribu Masjid. Oohh. Nikmatnya Berbuka!

Setelah berbuka dengan menu takjil gartis, kami akhirnya bersiap-siap untuk mendirikan shalat magrib secara berjamaah. Kami juga penasaran dengan imam shalat katanya ada yang berasal dari Timur tengah. Subhanallah. Benar-benar komplit. Menambah semangat kami untuk ikut shalat taraweh di Masjid Islamic Center ini.

Demikianah pengalaman kami mengikuti kegiatan Pesona Ramadhan di Islamic Center Mataram. Really Cool  

“Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog #RamadhanDiLombok 2017 yang diselenggarakan REPUBLIKA & Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat”

Related posts

Tiga Munajad Rasulullah Saw

Sofian Hadi

Pure Eksotis “Pantai Jelenga” desa Jereweh. Sumbawa Barat

Sofian Hadi

Hikmah dari Alam: Belajar Ketangguhan dari Pohon

Sofian Hadi

Melihat Lebih Dekat Pruak Desa Rarak (Sebuah Memoar)

Sofian Hadi

Selalu Bersyukur

Sofian Hadi

Al-Qur’an Sumber Mata Air Kebahagiaan

Sofian Hadi

Leave a Comment

error: Content is protected !!