Nasional

Rahasia Keutamaan Ramadhan: Mengapa Ramadhan Begitu Istimewa?

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS. Al-Baqarah, ayat 183)

Teradapat banyak keutamaan bagi orang-orang beriman (mukmin) dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan. Tidak ada bulan yang lebih banyak memberikan keistimewaan untuk mukmin, selain pada bulan Ramadhan. Karenanya, terdapat beberapa keutamaan yang harus diketahui. Berikut ulasannya.

Buya Hamka menceritkan dalam kitab Tafsir al-Azhar mengenai makna ayat 83 dalam surat al-Baqarah, bahwa Abdullah bin Mas’ud pernah mengatakan apabila suatu ayat dimulai dengan panggilan kepada orang yang percaya (beriman), kita sudah tahu bahwa ayat ini mengandung perihal yang penting atau suatu larangan yang berat.

Allah sendiri yang memberikan perintah yang berat ini dan Allah tahu kepada siapa perintah ini akan dipikul, tentunya kepada orang yang beriman. Maka perintah puasa, merupakan penggilan Tuhan kepada mereka yang benar-benar memiliki iman, percaya serta mau berkorban.

Inilah keistimewaan pertama di bulan Ramadhan yang Allah berikan “khusus” untuk orang yang beriman. Kenapa kepada orang beriman? Karena, orang beriman adalah orang yang bersedia menerima apapun perintah yang diembankan Allah kepadanya. Apabila perintah ini diberikan kepada orang yang tidak beriman maka tidak akan jalan. Artinya, perintah tersebut akan sia-sia.

Orang beriman dapat menahan nafsunya karena melaksanakan perintah Allah Swt. Dengan demikian seorang mukmin mendidik iradât atau kemauan dan dapat mengekang nafsu. Ada dua jenis syahwat yang mempengaruhi hidup. Pertama syahwat faraj atau sex. Kedua, syahwat perut. Kalau keduanya tidak terkendali manusia akan runtuh berubah menjadi binatang.

Maka, puasa yang diembankan kepada kaum Mukmin akan mengangkat derajat dan tingkat iman serta kesabarannya. Rasulullah Saw bersabda;

الصومُ نِصْفُ الصَّبْرِ

“Ash-shaumu nishfush-shabri (puasa itu setengah sabar).” (HR. Ibnu Majah dan At-Tirmidzi). Puasa adalah setengah (nishfu) sabar. Maka pahalanya, melampaui peraturan penentuan dan penghitungan.

Orang beriman dapat menahan hawa nafsunya karena melaksanakan perintah Allah Swt, walaupun dia hidup di tempat terpencil seorang diri, tidak ada yang memperhatikannya. Namun, itulah kekuatan orang beriman (mukmin) akan tetap melaksanakan perintah Tuhannya.

Sebab, dia yakin Tuhan akan membalas segenap perbuatan yang dilakukannya. Demikian, nasehat Hamka tentang keistimewaan bulan Ramadhan yang diperoleh oleh orang beriman.

Maknanya, Ramadhan, menjadikan seorang Mukmin lebih istimewa. Lebih tinggi derajatnya. Lebih unggul iman, ilmu dan amalnya. Lebih taat, percaya kepada Tuhannya. Sehingga dari ketinggian iman tersebut akan melahirkan keistimewaan-keistimewaan lain diantaranya. Pertama, karena keimanannya dihapus dosa-dosa kecil darinya.

وَعَنْهُ ، عَنِ النَّبِيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( الصَّلَوَاتُ الخَمْسُ ، وَالجُمُعَةُ إِلَى الجُمُعَةِ ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ ، مُكَفِّراتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الكَبَائِرُ )) رَوَاهُ مُسْلِمٌ.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat lima waktu, Jum’at ke Jum’at, dan Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa-dosa yang di antara semua itu, jika dosa-dosa besar dijauhi.” (HR. Muslim No 233).

Kedua, keimanannya menjadikan sebab dimasukkan ke dalam syurga. Ketiga, keimannnya menjadikan seluruh amal kebaikannya khususnya di bulan Ramadhan ditambah berkali-kali lipat oleh Allah Swt. Keempat, karena keimanannya, diangkat derajat ketakwaanya. Sehingga menjadikannya manusia mulia di sisi Allah Swt.

Demikian keistimewaan bulan Ramadhan, khsusnya bagi orang-orang yang beriman. Semoga kita mampu menjaga Iman, Islam dan Ihsan kita. Sehingga derajat keislaman kita meningkat pada derajat Mukmin, hingga pada derajat Muhsin. Amîîn ya rabbal alamîîn.

Wallahu’alam bish shawâb

Sumber photo: google.com

Related posts

Begini Cara Media Mengendalikan Dunia (Bagian Tiga)

Sofian Hadi

Fenomena Mudik Lebaran

Sofian Hadi

Momentum Tahun Baru Masehi: Refleksi Muhasabah dan Tazkirah Agar Menjadi Pribadi Lebih Baik

Sofian Hadi

Kamuflase Abdul Ghaffar: Bagaimana Snouck Hurgronje Menipu Kaum Muslim di Nusantara

Sofian Hadi

Bersiap Menyambut Ramadhan: Fisik Kuat, Hati Tenang, Ibadah Maksimal

Sofian Hadi

Menyorot Polemik Natalan Dalam Perspektif Islam

Sofian Hadi

1 comment

Batuter March 2, 2025 at 6:33 am

Apa keutamaan Ramadhan yang paling berdampak dalam hidup Anda? Bagaimana Anda merasakan perubahan dalam iman dan amal selama bulan yang penuh berkah ini?

Reply

Leave a Comment

You cannot copy content of this page