Hai pembaca Batuter.com semuanya, semoga antum dalam keadaan sehat wal afiat. Amiin
Pada edisi blog kali ini tentang resensi buku yang ditulis oleh da’i Islam terkemuka di dunia. Kalau kalian sedang kantong kere’ alias (kanker) dan belum sempat memiliki bukunya, tidak mengapa meluang waktu sejenak membaca resensi bukunya. Insyaallah, yang nulis juga orang yang pernah bertanya langsung dengan penulis buku ini. Hehe.. Promosi dikit-dikit gak pa pa kaan.
Ok. Kita mulai..
Buku ini merupakan terjemahan dari buku aslinya berjudul “Zakir Naik Answer to Non-Muslim’s Common Questions about Islam”. Berisikan argumen cerdas Dr. Zakir Naik yang membuat orang tercengang bahkan masuk Islam. Sosok Zakir Naik, adalah pendiri dan Presiden Islamic Research Foundation (IRF) yang menyiarkan jaringan saluran TV gratis, Peace TV dari Mumbai, India.
Siarannya bahkan telah ditonton ratusan juta orang dari berbagai benua Eropa. Dalam edisi Februari 2009, Indian Express membuat daftar “100 orang India Terkuat 2009”. diantara satu miliar penduduk India Zakir Naik masuk peringkat 82.
Dalam buku ini beberapa argument yang disampaikan oleh Dr. Zakir Naik cukup logis dan mudah dipahami oleh semua kalangan. Baik itu dari kalangan ahli agama, akademisi, pelajar bahkan orang awam tentang agama sekalipun. Buku ini terdiri dari tujuh Bab. Dalam setiap bab telah ditentukan temanya masing-masing.
Photo bersama Mahasiswa Pascasarjana, menjelang acara Dr. Zakir Naik di Unida Gontor
Pada bagian Pertama buku ini membahas pertanyaan seputar Keimanan. Beberapa pertanyaan tentang apakah kaum muslimin menyembah ka’bah? Dalam menjawab pertanyaan ini, Dr. Zakir Naik menegaskan bahwa Ka’bah adalah kiblat. Yaitu arah kaum muslimin menghadap dalam shalat mereka.
Permasalahan yang paling keliru yang dituduhkan orang Non-Muslim adalah menganggap bahwa kaum muslim menyembah Ka’bah. Padahal kaum muslimin hanya menghadap ka’bah bukan menyembahnya. Kaum Muslim itu hanya menyembah dan bersujud kepada Allah. Hal ini dijelaskan dalam surah al-Baqarah ayat 144. (Hal-11)
Selanjutnya, Dr. Zakir Naik memberikan penjelasan tentang pertanyaan. Mengapa harus memilih Islam? Beliau menjawab pertanyaan ini dengan Agama Islam memperhitungkan sifat manusia dan kompleksitas masyarakat manusia. Islam adalah bimbingan dari Sang Maha Pencipta. Oleh sebab itulah islam disebut juga Dinul Fitrah (Agama fitrah Manusia). Islam adalah cara hidup terbaik karena ajaran-ajarannya, bukan retorika doktriner, melainkan solusi praktis bagi permasalahan umat manusia.(Hal -24)
Sedangkan pada bagian Kedua dari buku ini menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar wanita seperti Poligami. Dalam menjelaskan masalah Poligami Dr. Zakir Naik mengatakan bahwa satu-satunya kitab suci di muka bumi yang yang mengatakan “Nikah satu saja” adalah Al-Qur’an konteks frasa ini terdapat dalam surat An-Nisa’ ayat 3.
Kemudian beliau melanjutkan dengan surat An-Nisa ayat 129. Serta menyimpulkan bahwa Poligami bukan kebiasaaan melainkan perkecualian. Banyak orang yang salah persepsi tentang Poligami bahwa mereka Non-Muslim menyangka seorang muslim wajib mempunyai istri lebih dari satu. (Hal -47)
Moment ketika bertanya langsung kepada Dr. Zakir Naik
Jika pembaca ingin melihat pertanyaan kang Hadi kepada Dr. Zakir Naik. Silakan klik disini
Bagian Ketiga, Dr. Zakir Naik menjawab pertanyaan seputar makanan dan minuman. Misalnya, pertanyaan haramnya daging babi. Dr. Zakir Naik memberikan elaborasi dengan memberikan reverensi tentang mengkonsumsi daging babi dari Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 173, Al-Maidah ayat 3, Al-An’am ayat 145 dan An-Nahl ayat 115. Daging babi juga haram dalam Bible disebutkan dalam kitab Imamat “Demikian juga babi karena berkukuh belah, kukunya bersela panjang. Dan jangan kamu makan dan bangkainya jangan kamu sentuh (Imamat 11:7-9). (Hal- 71)
Selanjutnya pada bagian Keempat, Dr. Zakir Naik menjelaskan pertanyaan tentang Terorisme dan Jihad. Seperti, apakah Islam disebarkan dengan pedang? Beliau memberikan penjelasan panjang lebar tentang persepsi Islam disebarkan dengan pedang. Padahal Islam itu dari akar kata dari salam yang artinya damai.
Kalau Islam agama yang disebarkan dengan pedang, maka Islam tidak akan mungkin memiliki miliaran pengikut sampai sekarang. Dr. Zakir Naik juga menjelaskan kalau kekeliruan pendangan ini dijelaskan oleh sejarawan terkemuka De Lacy O’Leary dalam “Islam at the Cross Road” halaman 8.
Lebih lanjut beliau menjelaskan dimana ada Islam maka disitulah akan terbangun Peradaban yang damai. Lihatlah ketika Islam memerintah di Spanyol, Mesir, India, Afrika Timur, Indonesia dan Malaysia. Dan tidak ada pasukan muslim satupun yang ingin berperang melainkan jika musuh melawan. Hal ini juga dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 256. (Hal-95)
Photo bersama Dr. Zakir Naik & Rektor Unida Gontor Prof. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A
Selepas acara Seminar.Internasional
Berbeda dengan bagian sebelumnya, pada bagian Kelima ini, Dr. Zakir Naik menjawab pertanyaan seputar kaum Muslim dan Non-Muslim. Pertanyaan-pertanyaan tersebut seperti, kenapa Non-muslim dilarang masuk Mekkah dan Madinah. Dr. Zakir Naik menjelaskan bahwa negara masing-masing mempunyai term and condition (persyaratan).
Jika anda non-Muslim ingin mengunjungi negara Islam maka anda harus megisi persetujuan Visa dinegara tersebut. Maka Visa untuk masuk Mekkah dan Madinah adalah anda Non-Muslim harus mengucapkan; “La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah” maka anda silakan datang ke Mekkah dan Madinah. (Hal 107-108).
Pertanyan terkait bagian Kelima juga tentang; perbedaan mazhab dalam Islam. Akhlak Islam. Orang kafir, Berhala untuk konsentrasi beribadah. Nama Tuhan. Agama tertua, nama Allah dalam kitab suci agama lain. Islam tidak membakar jenazah. Seruan Adzan. Hukum perdata dan pidana. Rama dan Krisna utusan Allah? Dan apakah Weda adalah wahyu Allah?
Diteruskan, pada bagian Keenam menjawab pertanyaan seputar Al-Qur’an. Seperti, makna Alif lam mim. Untuk menjawab pertanyaan ini, Dr. Zakir Naik menjelaskan, bahwa huruf atau singkatan seperti itu dan singkatan lainnya disebut dengan Al-Muqattat.
Yaitu huruf singkatan. huruf singkatan kadang muncul sendiri dan kadang kombinasi dua huruf, kadang juga kombinasi tiga, empat atau lima huruf. Kemudian beliau menjelaskan tantang pendapat ulama tentang huruf tersebut seperti ulama tafsir Ibnu Katsir, Zamakhsari, dan ibnu Taimiyah. Yang intinya bahwa itu adalah mukjizat dari Al-Qur’an. (Hal. 169-170)
Dan pada bagian Terakhir buku ini, Dr. Zakir Naik menjawab pertanyaan seputar Ilmu Pengetahuan. Layaknya, Bumi itu datar? Pertanyaan ini banyak sekali di lontarkan baik oleh Muslim atau Non-Muslim. Dr. Zakir Naik menjelaskan bahwa banyak sekali dalam Al-Qur’an menjelasakan tentang Bumi itu bulat dan dihamparkan. Bukan datar.
Penjelasannya dalam surah Adz-Dzariyat ayat 48 “Bahwa bumi itu kami hamparkan; maka sebaik-baik yang menghamparkan adalah kami”, An-Naba’ ayat 6-7, Al-Ankabut ayat 56 dan “Dan Bumi sesudah itu dihamparkan” (An-Nazi’at ayat 30). (Hal. 179-180).
Buku yang ditandatangani oleh anak Dr. Zakir Naik, Fariq Naik
Dari beberapa uraian dan jawaban yang coba dilontarkan oleh Dr. Zakir Naik semuanya sesuai dengan rujukan, pemahaman dari Al-Qur’an dan Hadits. Tidak ada yang samar-samar atau sulit dicerna otak manusia. Semua sangat jelas dan gambalang.
Dibekali dengan hafalan yang kuat, berbagai kitab suci dari beberapa aliran agama, selain menghafal Al-Qur’an, beliau juga menghafal Bible (Perjanjian lama dan Perjanjian baru) Weda, Tripitaka dan beberapa buku seperti shahih Bukhari-Muslim dan beberapa buku klasik dan kontemporer.
Judul Buku : Debat Islam Vs Non-Islam Penulis : DR. ZAKIR NAIK Penerbit : AQWAM, Jembatan Ilmu Cetakan : II, April 2016. Tebal : iii + 199 halaman ISBN : 978-979-039-365-3 Terimakasih sudah mampir blong kang Hadi. Semoga bermanfaat..