PENDAHULUAN
Buku ini merupakan hasil kajian serius tentang fakta yang terjadi di era globalisasi saat ini. Suatu proses di mana bangsa-bangsa terkondisikan dalam situasi untuk menerima kultur, tradisi dan nilai-nilai yang dianggap global (mendunia) atau universal. Salah satu tantangan yang paling berbahaya adalah Westernisasi (Pembaratan) yang di pelopori oleh bangsa Barat, dan memaksa bangsa-bangsa lain untuk ikut seperti kehidupan mereka.
Tidak terkecuali bangsa Timur dan termasuk Islam itu sendiri dipaksa untuk mengikuti gaya hidup bangsa Barat. Saat ini dunia Islam, khususnya di Indonesia sedang mengalami Westernisasi. Yang diantara bentuknya adalah liberalisasi dalam berbagai bidang kehidupan. Dan yang paling dirasakan adalah liberalisasi pemikiran keagamaan Islam.
I. HAKEKAT PERADABAN BARAT
Sejarah peradaban barat adalah peradaban yang dikembangkan oleh bangsa Eropa. Mereka mengadopsi dari peradaban Yunani kuno yang disatukan dengan peradaban Romawi, dan di sesuaikan dengan elemen-elemen kebudayaan bangsa Eropa yaitu Jerman, Inggris dan Prancis.
Prinsip asas dalam filsafat, seni, pendidikan dan pengetahuan diambil dari Yunani. Prinsip mengenai hukum dan ketatanegaraan diambil dari Romawi. Dan agama Kristen Asia Barat disesuaikan dengan budaya barat.
A. Barat Modern
Barat modern adalah periode sejarah dalam peradaban barat yang persisnya terjadi saat kebangkitan masyarakat Barat dari abad kegelapan kepada periode pencerahan. Abad Industri dan abad ilmu pengetahuan. Zaman itu adalah zaman kegelapan (dark ages).
Dari zaman kegelapan Barat memasuki zaman pencerahan (Renaissance), revolusi prancis (France Revolution) dan industrialisasi besar-besaran di Inggris. Namun sebelum ke dua zaman itu mereka mengalami zaman yang disebut dengan zaman Penerjemahan (Translation Ages). Di zaman modern orang-orang Barat selalu berpikir bagaimana mencari kebenaran?.
B. Barat Postmodern
Postmodernisme adalah gerakan pemikiran yang lahir sebagai protes terhadap medernisme ataupun sebagai kelanjutannya. Postmodernisme masih berpijak pada modernism, yang masih didominasi oleh paham atau pemikiran liberalisme, pluralisme, nihilisme, relativisme, persamaan, (equality) dan umumnya anti worldview.
II. BARAT DAN ISLAM
Jika ditinjau dari sejarah, Islam adalah peradaban yang lahir tumbuh dan berkembang berdasarkan agama yang dibimbing oleh Wahyu. Sementara peradaban Barat tidak terbentuk dari agama. Agama hanya diletakkan sebagai salah satu dari element peradaban.
III. MAKNA DAN SEJARAH LIBERALISME
Sejarah paham liberalisme ini berasal dari bahasa Yunani kuno. Namun jika dilacak hingga abad pertengahan liberalisme dipicu oleh kondisi sistem ekonomi dan politik yang di dominasi oleh sistem feodal. Perkembangan liberalisme ditandai oleh revolusi tak berdarah pada tahun 1688. Dan dalam hal ini penulis membagi bidang kajian yang disusupi oleh paham liberalisme.
1. Liberalisme Ekonomi dan Politik
Pakar ekonom Adam Smith yang pertama kali dijadikan dasar untuk membngun system ekonomi kapitalis yang menawarkan liberalisasi kegiatan ekonomi. Sementara puncak liberalisasi politik terjadi pada abad ke 19 ketika dibeberapa Negara Eropa paham liberalism terus meggeliding dalam bentuk ide-ide kebebasan dan gerakan-gerakan revolusionaer. Dan dari sini dapat dipahami sejak tahun 1900 bahwa politik dan ekonomi liberal mempunyai hubungan nyang sangat erat.
2. Liberalisme Keagamaan
Perkembangan liberalism pemikiran keagamaan dibagi menjadi 3 fase perkembangan.
• Abad ke 17 filosof Pracis Rene Descartes mempromosikan doktrin Rasionalisme. Percaya pada akal manusia, keutamaan individu, imanensi Tuhan dan Meriolisme (manusia itu berkembang)
• Akhir abad ke 18 dengan doktrin Romantisisme. Individu dapat menjadi sumber nilai.
• Bermula pada pertengahan abad 19 hingga abad ke 20. Yang menekankan kepada ide tentang perkembangan (Nation of Progres). Agama dinyatakan sebagai sesuatu yang berkembang progresif dan disesuiakan dengan ilmu pengetahuan modern.
IV. ISLAM DAN TANTANGAN LIBERALISME
Hal yang sangat jelas terlihat adalah persoalan apa yang dianggap oleh barat itu “Universal” ternyata tidak demikian bagi umat Islam. Faktanya, antara konsep-konsep barat dan Islam terdapat perbedaan yang tidak bisa disatukan. Contohnya Islam fundamentalis, Islam Liberal, Islam Modern dan sebaginya. Terminology dan konsep inilah yang dipaksakan barat kepada Umat Islam
V. AGEN-AGEN LIBERALISASI
Wajah kebudayaan barat yang exspensif dengan globalisasi dan westernisasi,, itu sebenarnya memiliki agen-agen yang di golongkan dalam 3 gerakan.
1. Missionaris. Aktifitas missionaries terbagi menjadi dua:
• Program Destruksi Pemikiran. Strategi ini telah di ikrarkan oleh Samuel Zwemmer yang mengatakan bahwa:
“Misi utama kita sebagai orang Kristen bukan menghancurkan kaum Muslimin, namun mengeluarkan seorang muslim dari Islam dst..
• Program Kenversi. Missionaris kini telah perang pemikiran, konversi dan donasi
2. Orientalis. Kajian tentang Timur. Sudah tidak asing lagi, bahwa orientalisme telah menjadi suatu tradisi pengkajian yang penting di dunia barat. Dan menjadi program di perguruan tinggi. Barat tertarik mengkaji timur, Karena motif keagamaan, motif politik. Karena mereka berfikir Islam adalah peradaban dimasa lalu telah tersebar dan menguasai Peradaban dunia dengan sangat cepat.
3. Kolonialis. Kekuatan politik yang memiliki program penyebaran kultur dan pemikiran barat agar pemikiran bangsa di dunia, termasuk Umat Islam sejalan dengan pemikiran dan kepercayaan barat.
VI. LIBERALISASI DI INDONESIA
Secara terang-terangan barat sangat gencar melakukan berbagai strategi untuk masuk ke dalam system pendidikan di Indonesia, salah satunya dengan menggelontorkan dana untuk mensupport program mereka. Salah satu caranya adalah dengan mendirikan yayasan yang besar, seperti Ford Foundation, The Asian Foundation. Akhirnya dari yayasan tersebut terbitlah buku-buku yang membawa misi, Liberalism, Pluralisme, Freedom dan Feminisme.
VII. PENERAPAN LIBERALISASI PEMIKIRAN
1. Penyebaran Doktrin Relativisme
Manusia adalah ukuran segala sesuatu (man is the measure of all things). Protagoras.
“God is Dead”. Nietzche.
Agama tidak lagi berhak mengklaim mempunyai kebenaran absolute. Ia hanya dipahami sama dengan persepsi manusia itu sendiri yang relative.
2. Melakukan Kritik Terhadap Al-Qur’an
Langkah liberalisasi yang paling strategis adalah dengan mengkritik Al-Qur’an yang merupakan sumber kekuatan Islam oleh Theodore Noldeke. Dengancara menerapkan study Bible secara sistematis ke dalam study Qur’an.
3. Penyebaran Paham Pluralisme Agama .
4. Mendekonstuksi Syari’ah
5. Penyebaran faham Feminisme dan Gender
VIII. KESIMPULAN
Menanamkan kesadaran dalam umat Islam dan menjukkan bukti ilmiah bahwa paham barat. Pluralisme agama, sekularisme, feminisme sedang melanda dunia Islam tidak sesuai dan betentangan dengan Islam
Memperluas tradisi pemikiran ulama di masa lalu dalm berbagai bidang.
Memikirkan secara serius langakah kaderisasi umat dan bidang agama.
Semoga bermanfaat
Wallahu’alam Bisshowaab
Judul Buku : LIBERALISASI PEMIKIRAN ISLAM (Gerakan Bersama Missionaris, Orienatalis dan Kolonialis) Penulis : HAMID FAHMY ZARKASYI Penerbit : CENTER FOR ISLAMIC AND OCCIDENTAL STUDIES (CIOS) Cetakan I : Agustus 2008 Halaman : 123 + X Hal.
2 comments
mohon ijin untuk mengutip…. barakallah
Silahkan Brother fillah..
Semoga Bermanfaat