Isu Terkini

Mencekam: Monster Merah Menyerang Los Angeles, Amerika

Suasana mencekam, puing-piung reruntuhan berserakan. Yang tersisa hanya residu ketakutan. Begitulah gambaran Los Angeles, kota impian dan harapan masa depan luluh-lantak diterjang monster merah. Dalam sekejap, sang monster menerjang, menjilat gedung-gedung mewah dengan  sangat mengerikan.

Kota yang menjadi hunian para elite dan artis papan atas Hollywood itu menjadi saksi ganasnya monster merah, beringas nan ganas. Dalam sekejap, hunian megah dan istana kokoh berubah menjadi kuburan angker tertimbun abu menakutkan.  

Wilayah Calabasas dan Hidden Hills barat laut Los Angeles adalah korban awal si monster merah. Dalam sekejap kedua wilayah itu hangus, lenyap tak tersisa.  Kurang lebih 50 hektar lahan dalam hitungan detik berubah menjadi 960 hektar dilahap si jago merah. Bahkan hingga sekarang kobaran api masih meluas tanpa kendali. Bahkan, Hollywood Hills tidak luput dari si jago merah.

Tepatnya, Kamis pagi, 9 Januari 2025 waktu setempat adalah awal dari tragedy mengerikan ini bermula. Api dengan ganas menerjang kawasan Pacific Palisades memaksa para penghuninya mengungsi dari pemukiman. Tanpa ampun, si jago merah menerkam apa saja yang dilaluinya, tidak perduli apakah bangunan itu milik artis atau bukan

Cuaca buruk, angin kencang dan perubahan iklim yang ekstrem membuat api begitu cepat menyebar ke wilayah lain. 100 ribu lebih warga dipaksa mengungsi. Sementara 87.000 warga dalam status peringatan evakuasi. Laporan terbaru ada 11 korban jiwa yang meninggal. Dalam situasi yang mengerikan, penghuni Los Angeles harus rela meninggalkan segala yang dimilikinya. Harta benda, rumah mewah, perhiasan, kendaraan dan sebaginya.

Natural disaster yang biasa disebut dengan bencana alam, tidak akan pernah bisa dihindari. Disinilah ranah hukum Tuhan berperan. Bahwa yang mampu mendatangkan bencana adalah wilayah kuasa Tuhan. Manusia mungkin dapat membuat prediksi-prediksi tentang cuaca, namun Kuasa Allah mampu membalik sebuah prediksi menjadi tragedi nyata.

Fakta negara Amerika, yang katanya Super Power dunia, yang menjadi ikon kemajuan dalam bidang sains dan teknologi, bahkan dalam bidang kemiliteran mempunyai alutsista (defence equipment) tercanggih di dunia ‘mati kutu’ saat harus berhadapan dengan angin dan semburan api. Pertempuran di udara antara pesawat, helikopter dan asap pekat tak mampu dihadapi.

Akibatnya, saat ini korban keganasan moster merah yang menerjang wilayah elite Loss Angeles terus bertambah. Tidak sedikit sorotan media yang menghakimi bahwa kebakaran yang melanda Los Angeles merupakan buah ucapan berbau ancaman Presiden terpilih (AS) Amerika Serikat Donal Trump akan membuat Gaza menjadi ‘neraka’ jika Hamas tidak membebaskan sandera Israel.       

Sungguh naif, dengan pongah Trump diam-diam menyiapkan makar jahat untuk rakyat Ghaza, Palestina. Akan tetapi, karena kepongahannya sendiri makar tersebut dibalas Allah menjadi tragedi mengerikan. Dalam Qs. Surat al-Imran ayat 54; Allah mengatakan “Orang-orang kafir itu membuat tipu-daya dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu-daya”. Jelas sekali peringatan dari Allah kepada mereka.

Tipu-daya yang didorong oleh makar jahat terhadap kaum Muslim, akan dibalas Allah tuntas. Tanpa harus menunggu api neraka di Akherat. Jika Allah berkehandak maka neraka dunia tidak sulit bagi Allah untuk ditimpakan. Sebabnya, jangan pernah merasa pongah, sombong, arrogant. Jangan merasa sok jago, sok super power, sok digdaya dan berkuasa.

Masih ingat TITANIC, kapal raksasa yang digadang-gadang akan mampu menerjang gelombang, membelah lautan dan mustahil tenggelam. Perancang TITANIC, sosok Thomas Andrews dengan sombong berkelakar “Bahkan Tuhan pun tidak akan dapat menenggelamkan kapal buatanku” sergahnya angkuh.

Namun nyatanya, ketika TITANIC  melakukan pelayaran pada 10 April 1912, selang beberapa hari tepatnya tanggal 14 April menabrak gunung es dan dinyatakan tenggelam ke dasar laut tanggal 15 April 1912. Menewaskan lebih dar 1.500 korban jiwa. Begitulah kelakar manusia sombong. Termakan omongannya sendiri. Masih banyak contoh lain berawal dari kesombongan menuju kehancuran.

Sebagai Muslim kita harus sadar bahwa segala sesuatu terjadi karena kehendak Allah. Kebakaran Los Angeles merupakan pelajaran berharga, begitu mudah bagi Allah untuk menimpakan sesuatu dan bagi siapa saja yang menentangnya. Dialah Allah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Kita do’akan saudara-saudara Muslim kita di Los Angeles, semoga mereka diberikan kesabaran.

Wallahu’alam bis shawab.   

Sumber photo: Google.com

Related posts

Fenomena Mudik Lebaran

Sofian Hadi

Pagelaran Apresiasi Seni Akbar (PASA) 2024 Pondok Pesantren Al-Ikhlas Taliwang Kembali Digelar

Sofian Hadi

Kamuflase Abdul Ghaffar: Bagaimana Snouck Hurgronje Menipu Kaum Muslim di Nusantara

Sofian Hadi

Jangan Memandang Remeh Persoalan Mâl (Harta)

Sofian Hadi

Hikmah di Balik Perubahan Iklim: Menemukan Pelajaran dari Tantangan Global

Sofian Hadi

Dari Hinaan Menjadi Berkah: Hikmah di Balik Ujian Kehidupan

Sofian Hadi

1 comment

Batuter January 13, 2025 at 7:06 am

Kebakaran ini tidak hanya menunjukkan kekuatan alam, tetapi juga mengingatkan kita akan fragilitas peradaban manusia. Menurut Anda, bagaimana seharusnya kita merespons bencana alam seperti ini, terutama dalam konteks kesombongan kekuatan yang dimiliki negara super power?

Reply

Leave a Comment

error: Content is protected !!