Ketika Belanda hendak kembali menguasai Indonesia dengan memboncengi sekutu yang menyerbu Surabaya, para ulama di Jawa Timur dan Madura yang dipimpin oleh KH. Hasyim Asyari, mengeluarkan fatwa jihad yang berisi kewajiban bagi umat Islam umtuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Fatwa ini kemudian kita kenal dengan Resolusi Jihad.
Kita bisa bayangkan apabila ulama tidak peduli kepada bangsa dan negara dapat dipastikan Indonesia akan kembali dijajah dan dikuasai oleh bangsa asing lagi. Keberkahan dari fatwa ini kemudian menghadirkan perlawanan dari umat sehingga Belanda baca (porek) yang mendompleng sekutu mereka dikalahkan dan dipukul mundur di Surabaya. Puncaknya pada 10 November 1945 yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan.
KH. Solahuddin Wahid (Gus Solah) pengasuh Pesantren Tebuireng mengatakan dalam kata sambutan buku “Ulama dan Pesantren: Mewariskan Indonesia Merdeka” mengutip Douwes Dekker mengatakan bahwa kalau tidak ada kiayi dan pesantren maka patriotisme warga Nusantara yang kemudian menjadi bangsa Indonesia, akan hancur berantakan.
Prof. Ahmad Mansyur Suryanegara merekam fakta dan sejarah peran ulama dan santri terhadap kemerdekaan dan sumbangsih intelektual mereka dalam buku beliau Api Sejarah 1 (satu). Betapa peran dan kepemimpinan ulama dan santri dalam perjuangan menegakkan kedaulatan bangsa dan negara dalam menjawab serangan imperialis barat dan timur.
Jika membaca fakta dan realitas peran ulama dan santri dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, maka dapat dikatakan bahwa kedepannya peran ulama dan santri tidak boleh dipandang sebagai sumbangsih marginal, sebaliknya harus diapresiasi dan diakui mereka sebagai kekuatan intelektual yang akan selalu setia mejaga kemerdekaan Republik Indonesia.
Semoga dengan peringatan hari santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober setiap tahunnya, membuka wawasan intelektual kita akan pentingnya peran ulama dan santri dalam memperjuangkan kemerdekaan dan menumpas penjajahan. Penjajahan dari rong-rong dan hegemoni bangsa Asing yang mencoba menjadi parasite ditubuh bangsa ini. Selamat hari santri!
Wallahu’alam bis Showaab