Bala Lanta
Opini

Bala Lanta: Menjaga Tradisi Gotong-Royong di Pulau Sumbawa

Bala Lanta adalah tradisi gotong-royong yang sudah lama dipraktikkan oleh masyarakat Pulau Sumbawa. Tradisi ini mencerminkan rasa kebersamaan dan tolong-menolong dalam menyelesaikan pekerjaan yang berat. Biasanya kegiatan bala lanta dilakukan dalam rangka membantu keluarga yang punya hajat, seperti pemindahan rumah, perbaikan fasilitas umum, atau acara-acara adat lainnya.

Tradisi Bala Lanta memiliki akar historis yang panjang dalam sejarah masyarakat Pulau Sumbawa. Asal-usulnya bisa ditelusuri kembali ke zaman nenek moyang, di mana saling bahu-membahu, bantu membantu sehingga menjadi gaya hidup dan landasan komunitas. Gotong-royong ini tidak hanya mencerminkan kerja sama dengan mengandalkan fisik, tetapi juga nilai-nilai, sosial, solidaritas dan kesejahteraan bersama.

Proses pelaksanaan Bala Lanta biasanya dimulai dengan perencanaan bersama yang melibatkan tokoh masyarakat. Anggota komunitas kemudian berkumpul pada waktu yang telah ditentukan untuk memulai pekerjaan, membawa alat-alat yang diperlukan, (tali pengikat, katu tumpuan) dan bekerja bersama hingga tugas selesai. Sering kali, kegiatan ini diakhiri dengan pesta atau makan bersama sebagai bentuk syukur dalam merajut kebersamaan.

Bala Lanta memiliki makna budaya dan sosial yang dalam bagi masyarakat Pulau Sumbawa. Budaya gotong-royong ini memperkuat ikatan sosial dan memberikan warga perasaan memiliki serta tanggung jawab bersama. Lebih dari itu, juga berfungsi sebagai wahana untuk melestarikan tradisi dan membangun harmoni di tengah-tengah keberagaman masyarakat.

Di era modern ini, Bala Lanta masih relevan untuk mempertahankan hubungan antarwarga yang kuat dan kerja sama yang solid. Meski teknologi terus mengalami perkembangan, semangat gotong-royong (bala lanta) bisa menjadi contoh bagi generasi muda dalam menjaga keharmonisan sosial, dan juga bisa diadaptasi dalam bentuk partisipasi komunitas masyarakat dalam berbagai kegiatan sosial dan lingkungan.

Untuk melestarikan Bala Lanta, kita semua dapat berperan serta dengan cara yang sederhana. Mengikuti acara-acara komunitas dan bergotong-royong dalam proyek sosial adalah langkah awal yang baik. Lebih dari itu, mari kita lanjutkan nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas yang diajarkan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Related posts

Kearifan Lokal (Local Wisdom) Taliwang, Quo-Vadis? Bagian dua

Sofian Hadi

Menyoal Kebijakan ‘Asing’ di Bumi Pertiwi

Sofian Hadi

Aktualisasi Nilai Sosial Islam Untuk Keutuhan Bangsa

Sofian Hadi

Islamophobia, Isu yang Terus Digoreng

Sofian Hadi

Tantangan Pemikiran Islam: Sebuah Tinjauan Primordial

Sofian Hadi

Kearifan Lokal (Local Wisdom) Taliwang, Quo-Vadis? Bagian Tiga. Selesai

Sofian Hadi

Leave a Comment

error: Content is protected !!