Menyambung dari pembehasan pertama mengenai tahapan-tahapan mencapai kesempurnaan ibadah yang dijelaskan oleh Imam Al-Ghazali dalam buku beliau Minhajul Abidiin, selanjutnya akan disambung dengan penjelasan masih dalam tahap ilmu yang menjadi syarat pertama untuk menjcapai kesempurnaan ibadah kepada Allah Swt.
Berkenaan dengan hal ini, Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata: “Tuntutlah ilmu ini dengan tidak merusak ibdadah dan kerjakanlah ibadah dengan tidak melalaikan ilmu”
Setelah semua jelas, bahwa seorang hamba terus memiliki keduanya (ilmu dan ibadah), tidak diragukan diantara keduanya, ilmu lebih utama untuk didahulukan. Sebab ia merupakan fondasi dan petunjuk. Oleh karena itu, Rasulullah Saw bersabda, “Ilmu itu adalah Imam bagi amal sedangkan amal adalah makmum bagi ilmu.”
Ilmu menjadi pokok pangkal yang harus diikuti dan didahulukan daripada ibadah karena 2 (dua) alasan. Pertama, agar ibadaha itu bisa membuahkan hasil dan tetap utuh, engkau wajib mengetahui siapa yang akan disembah. setelah mengenal, barulah engkau menyembah-Nya. bagaimana engkau akan menyembah Dia yang belum kau kenal asma, sifat-sifat, dan zat-Nya?
Bagaimana engkau akan menyembah-Nya, sementara engkau belum mengetahui apa yang wajib dan apa yang mustahil dalam sifat-Nya? karena bisa jadi kau yakin akan sesuatu yang justru berlawanan dengan yang sebenarnya kita berlindung kepada Allah Swt. Dari yang demikian, sehingga ibadah yang kau lakukan justru tidak dinilai sama-sekali.
Bahaya yang besar ini telah diterangkan dengan jelas dalam penjelasan tentang su-al khatimah (akhir hayat yang bukuk) dalam bab al-khauf (rasa takut) pada kitab Ihya Ulumuddin. Kemudian engkau harus mengetahui kewajiban-kewajiban syar’i yang telah diperintahkan dan wajib untuk dilaksanakan dengan semestinya.Engkau juga wajib mengetahuai larangan-larangan yang harus ditinggalkan.
Pada poin ini, Imam al-Ghazali benar-benar menekankan akan penting dan wajibnya seorang hamba mempelajari ilmu terlebih dahulu ketimbang ibadah. Maksudnya adalah, sebelaum melakukan ibadah, maka ilmu harus mendahuliau ritual ibadah tersebut.. Ritual ibadah yang tidak didasarkan kepada ilmu maka ditakutkan akan sia-sia.
Ilmu dan ibadah merupakan dua hal pokok yang saling melengkapai. Walaupun ilmu yang utama dibandingkan ibadah. Namun juga tidak boleh saling melalaikan dan merusak antar yang satu dan yang lainnya. Sehingga, keselarasan kan keharmonian keduanya menjadi buah kesempurnaan dalam beribadah kepada Allah Swt.
Selanjurnya, akan dilanjutkan pada bagian 3 (tiga) pembahasan berikutnya, (bersambung….)