Isu Kontemporer

Keajaiban Laut dalam Islam: Tanda Kebesaran Allah

Laut merupakan salah satu ciptaan Allah yang penuh dengan keajaiban dan manfaat bagi kehidupan manusia. Dengan luas yang mencakup lebih dari 70% permukaan bumi, laut menjadi sumber kehidupan, tempat ekosistem yang luar biasa, serta penyedia rezeki bagi manusia. Dalam Islam, laut tidak hanya dipandang sebagai ciptaan alam biasa, tetapi juga sebagai tanda kebesaran dan kekuasaan Allah.

Laut sebagai Bukti Kekuasaan Allah

Allah menciptakan laut dengan berbagai manfaat yang luar biasa. Laut menyimpan air dalam jumlah besar, berperan dalam menjaga keseimbangan iklim, serta menjadi habitat bagi jutaan spesies makhluk hidup. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

وَهُوَ ٱلَّذِى سَخَّرَ ٱلْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا۟ مِنْهُ لَحْمًۭا طَرِيًّۭا وَتَسْتَخْرِجُوا۟ مِنْهُ حِلْيَةًۭ تَلْبَسُونَهَا ۖ وَتَرَى ٱلْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِهِۦ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Dan Dialah yang menundukkan laut agar kamu dapat memakan darinya daging yang segar dan mengeluarkan dari dalamnya perhiasan yang kamu pakai. Dan kamu melihat kapal berlayar padanya, dan agar kamu mencari karunia-Nya dan agar kamu bersyukur.”
(QS. An-Nahl: 14)

Ayat ini menunjukkan bagaimana Allah menundukkan laut untuk kepentingan manusia. Dari laut, manusia mendapatkan makanan berupa ikan, perhiasan dari mutiara, serta jalur transportasi yang memudahkan perdagangan dan interaksi antarbangsa.

Laut sebagai Pemisah antara Air Tawar dan Asin

Salah satu keajaiban yang disebut dalam Al-Qur’an adalah adanya pemisahan antara air laut yang asin dan air tawar dari sungai yang tidak bercampur. Allah berfirman:

مَرَجَ ٱلْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ ۝ بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌۭ لَّا يَبْغِيَانِ

“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.”
(QS. Ar-Rahman: 19-20)

Fenomena ini telah dibuktikan oleh sains modern, di mana ada batas (barzakh) yang memisahkan air laut dan air sungai sehingga tidak bercampur secara langsung.

Laut sebagai Bentuk Siksa dan Ujian

Laut juga disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai sarana hukuman bagi kaum yang durhaka. Salah satu kisah yang terkenal adalah tenggelamnya Fir’aun dan tentaranya di Laut Merah ketika mereka mengejar Nabi Musa dan Bani Israil. Allah berfirman:

فَأَتْبَعُوهُم مُّشْرِقِينَ ۝ فَلَمَّا تَرَ ٱلْجَمْعَانِ قَالَ أَصْحَـٰبُ مُوسَىٰٓ إِنَّا لَمُدْرَكُونَ ۝ قَالَ كَلَّآ إِنَّ مَعِىَ رَبِّى سَيَهْدِينِ ۝ فَأَوْحَيْنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ أَنِ ٱضْرِب بِّعَصَاكَ ٱلْبَحْرَ فَٱنفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍۢ كَٱلطَّوْدِ ٱلْعَظِيمِ

“Maka Fir‘aun dan bala tentaranya mengejar mereka di waktu matahari terbit. Setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut Musa, ‘Kita pasti akan tersusul.’ Musa menjawab, ‘Sekali-kali tidak akan tersusul! Sesungguhnya Tuhanku bersamaku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku.’ Lalu Kami wahyukan kepada Musa, ‘Pukullah laut itu dengan tongkatmu!’ Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan seperti gunung yang besar.”
(QS. Asy-Syu’ara: 60-63)

Peristiwa ini menunjukkan bagaimana Allah menjadikan laut sebagai sarana keselamatan bagi hamba-Nya yang beriman, sekaligus sebagai alat pembinasaan bagi mereka yang sombong dan ingkar kepada-Nya.

Laut sebagai Pengingat Kebesaran Allah

Selain sebagai sumber kehidupan dan bukti kebesaran Allah, laut juga mengingatkan manusia akan keterbatasannya. Gelombang besar, badai laut, dan misteri kedalamannya menunjukkan bahwa manusia hanyalah makhluk kecil di hadapan kebesaran ciptaan Allah. Hal ini mengajarkan kita untuk selalu bertawakal dan mengandalkan Allah dalam setiap urusan.

Sebagaimana Allah berfirman:

وَإِذَا غَشِيَهُم مَّوْجٌۭ كَٱلظُّلَلِ دَعَوُا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ فَلَمَّا نَجَّىٰهُمْ إِلَى ٱلْبَرِّ فَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌۭ ۚ وَمَا يَجْحَدُ بِـَٔايَـٰتِنَآ إِلَّا كُلُّ خَتَّارٍۢ كَفُورٍۢ

“Dan apabila mereka diliputi ombak yang besar seperti naungan, mereka berdoa kepada Allah dengan penuh keikhlasan kepada-Nya. Tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka ke daratan, sebagian mereka tetap berpaling. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami selain orang-orang yang suka berkhianat dan kufur.”
(QS. Luqman: 32)

Laut bukan sekadar ciptaan alam biasa, tetapi ia adalah tanda kebesaran Allah yang nyata. Ia menyimpan banyak manfaat bagi kehidupan, menjadi pengingat akan kekuasaan-Nya, serta sebagai sarana ujian bagi manusia. Dalam Islam, kita diajarkan untuk selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah, termasuk keajaiban laut yang terus menjadi sumber kehidupan bagi makhluk di bumi.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Related posts

Pentingnya Pendidikan dalam Islam: Mencetak Generasi Berwawasan dan Berakhlak Mulia

Sofian Hadi

Kritik Terhadap Buku Orientalis Barat “The Truth about Muhammad” Penulis Robert Spencer Bag 1

Sofian Hadi

Minhaj: Panduan Bagaimana Menjadi Pribadi Muslim, Mukmin dan Muhsin

Fiqri Rabuna

Resensi Buku “Bukan Sekadar Mazhab: Oposisi dan Heterodoksi Syi’ah”

Sofian Hadi

Argumen Cerdas! Dr. Zakir Naik “Debat Islam Vs Non-Islam”

Sofian Hadi

Sematan “Asing” pada Islam

Sofian Hadi

1 comment

Batuter January 29, 2025 at 1:54 am

Laut memang menyimpan banyak keajaiban, namun bagaimana pandangan Anda tentang hubungan antara keindahan laut dan tanggung jawab kita sebagai manusia untuk menjaga kelestariannya? Apakah Anda percaya bahwa syukur kita kepada Allah juga tercermin dalam tindakan kita menjaga lingkungan laut?

Reply

Leave a Comment

error: Content is protected !!